नमस्कार
Seed (benih) memegang peranan yang sangat penting dalam penyediaan pangan untuk populasi dunia yang terus bertambah. Produksi pangan yang cukup dan berkelanjutan tidak terlepas dari kebijakan dan strategi pengelolaan benih yang baik. Pada situasi perubahan iklim saat ini, keragaman spesies tanaman pangan yang ada perlu dipertahankan guna mendukung sistem produksi yang tahan pengaruh lingkungan (resilient).
Terkait hal tersebut, Muhammad Rasyid, peneliti on-farm di P3GI diundang oleh NGO GrowInnova (Nepal) – Li-BIRD (Nepal) – Center for Development Innovation Wageningen University (Netherlands) untuk mengikuti International Training Plant Genetic Resources and Resilient Seed System for Sustainable Food Security di kota Pokhara, Nepal. Pelatihan tersebut diselenggarakan mulai tanggal 21 Oktober – 8 November 2019, bersama 21 orang peserta lainnya dari 18 negara diantaranya Mesir, Kolombia, Peru, Italia, Zambia, Bangladesh, Srilanka, Mali, dan beberapa Negara benua Afrika. Kota Pokhara, yang merupakan kota wisata, menjadi tempat pelaksanaan training internasional ini. Selain itu, sebagai Negara dengan topografi alam yang 80% berupa gunung tinggi, Nepal telah menerapkan kebijakan dan strategi untuk meningkatkan dan melindungi keragaman spesies tanaman pangannya.
Sambil menikmati background pegunungan Himalaya sisi barat (puncak Annapurna dan Macchapuccre) dan sejuknya alam kota Pokhara, training ini terdiri dari sesi materi kelas dan sesi praktek lapang. Materi training kelas terdiri dari 1) sistem produksi dan konservasi benih berbasis komunitas lokal; 2) pemuliaan tanaman partisipatif; 3) bank benih dan sistemnya; 4) crowdsourcing on-farm variety trials; 5) kebijakan perbenihan dan implementasinya; dan 6) kunjungan lapang. Materi kelas dan praktek lapang ini ditambah dengan penggunaan dari beberapa tool dan software untuk menunjang analisis sistem perbenihan.