Kegiatan Formulasi dan Aplikasi Zat Pemacu Kemasakan Pada Tebu merupakan penelitian kerjasama dengan PT Perkebunan Nusantara II yang mempunyai kondisi iklim dengan bulan kering tidak tegas dan pendek sehingga dapat menghambat kemasakan tebu. Kegiatan ini merupakan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan derajat kemasakan tebu dan berdampak pada peningkatan rendemen menuju potensi optimalnya.
Pengambilan sampel nira pada tebu 6 minggu setelah aplikasi ZPK.
Zat pemacu kemasakan pada umumnya berbahan herbisida yang mempunyai beberapa dampak salah satunya menurunkan tunas keprasan berikutnya. Melalui kegiatan penelitian ini diujikan beberapa jenis ZPK salah satunya formula ZPK P3GI. Harapannya ZPK dapat meningkatkan kemasakan dan rendemen tebu namun tidak berdampak pada tanaman keprasannya.
Pada tanggal 31 Januari – 1 Februari 2023 telah dilakukan pengamatan tebu, panen tebu dan pengambilan sampel untuk analisa nira 6 minggu setelah aplikasi (MSA) ZPK. Sebelumnya telah dilakukan kegiatan yang sama pada 4 MSA dan akan dilakukan pengamatan selanjutnya sampai 8 MSA. Kegiatan ini dilakukan untuk mengikuti proses kemasakan tebu menuju puncak kemasakan dan rendemen serta untuk mengetahui waktu penurunannya. Selain itu, dilakukan juga pengamatan kematian pucuk dan gejala klorosis yang terjadi akibat ZPK.
Kegiatan pengamatan tanaman tebu berumur 6 MSA.